Pages

Selasa, 16 Desember 2008

Lapindo nasibmu kini



Memori 2 tahun yang lalu

Ini adalah foto yang saya abadikan ketika melewati jalan di sekitar lumpur lapindo. Kala itusaya sedang KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke pulau Bali.. he.. he.. KKL atau wisata yah..
waktu itu jalan tol masih ada, tanggulnya belum tinggi-tinggi amat. Saya memotrt di pagi hari di dalam bis. sekitar pukul 05.30. Waktu sunrise.. cantik banget yah.. kayak di payau atau rawa

But now.. mungkin sudah tidak ada lagi karena.... sebagian besar sudah menjadi kenangan... apalagi untuk masyarakat disana porong,mungkin desa rana kenongo... (wis ora ono).. betapa sebuah kehilangan yang berat..
tak cuma kenangan namun juga harta, benda...
sebagaian adalah takdir, sebagian lagi kesalahan manusia, sebagian lagi adalah kuasa Allah,sebagian lagi adalah perjuangan sebagian lagi adalah ikhlas.. sulit untuk berkata apalagi melakukan..

Hopefully for the best.. jangan pernah berhenti berprasangka baik pada Allah yah!!

Senin, 15 Desember 2008

Saat kau merasa mengalahkan segalanya


Saat kau merasa mengalahkan segalanya

2 minggu ini mungkin menjadi minggu terberat dalam rangka penuntasan masa akademikku di Environmental Camp.
Perjalanan Panjang yang salama ini ku jalani, tarik ulur waktu, penundaan, "nanti lain waktu", "maaf saya sedang sibuk", "besok aja yah", "maaf saya keluar kota, minggu depan saja" hingga faktor internal diri sendiri "belum bener, majunya besok aja ah" "ini nya belum dihitung.." hingga kisah dramatis ketika tatap muka, ketukan 4/4 pada meja yang bikin kaget, hingga kebosanan yang melanda....
Tak disangka di "hampir" ahir cerita, semuanya berlangsung begitu cepat, dari pendaftaran sidang hingga eksekusinya. kalau mau ditiung resmi, TA mulai Desember 2007 - Desember 2008, nggak resminya mulai dari UGB Agustus 2007, betapa menjadi perjalanan yang menguras energi, karena semangat dan daya juang yang kita pakai untuk bisa bertahan dan tidak memperlama lagi. Hari -hari penuh stress karena di tengah-tengah perjalanan, bahkan terkadang kita tak tau harus kemana lagi laporan TA ini dibuat. Bertahan dalam ketidakjelasan, berat rasanya karena di awal 2 jkali saya hampir menyerah... namun mungkin 2 kali kesempatan itu pula yang diberikan Allah untuk saya, agar ketika terputus kata Ya atau Tidak, kita tidak akan lagi mengeluhkan pilihan kita sendiri.

Now, here i am.. kadang saya masih belum percaya saya sudah menjalani persidangan. Sidang yang diurus hanya 1 hari sebelumnya, dimana surat-surat administrasi baru selesai jam 10.00 padahal sidangnya jam 12.30. Semua sadanya.. rencana besar saya untuk menghadapi sidang otomatis tidak bisa terlaksana, tidak ada persiapan spesial hanya tidak bisa tidur 3 hari.

Sore itu, H-1 saya masih berpeluh keringat melobi dosen untuk mau menyidang saya besok siang, kaki serasa tidak bisa diam karena, ketika membuat surat administrasi, saya bahkan lupa dengan judul TA saya. Melobi agar dapat tempat untuk sidang di ruang kelas, karena ruangan khusus sidang sudah fullbook, meminjam LCD yang artinya merogoh kocek lebih.. semuanya untuk bisa sidang.. Sebenarnya yang tak kalah harus dipersiapkan adalah mental dan hati.. selama mengurus dan lobi.. masih kacau hati saya untuk sidang, saya benar-benar tidak siap... saya maju untuk kalah.. saya maju untuk memeprmalukan diri sendiri..
Sore itu hari Rabu, hari senin sebelumnya saya bilang pada diri sendiri saya tidak siap sidang hari kamis... hari selasa saya mundurkan jadwal menjadi minggu depan, eh hari rabu.. saya mendapat kejutan bahwa, waktu yang paling tepat untuk sidang adalah besok setelah dosen pembimpbing menyatakan tidak bisa menyidang saya minggu depan....

I'm so stress.. saya panik nggak karuan.. hati ini kayak limbung... wah bener-bener unser pressure.. Sidang.. besok.. ama dosen paling ngeri se TL... yang bener aja ..????
Tapi satu hal yang membuat sore itu... saya mantap untuk sidang besok siang.... Allah memudahkan semuanya, untuk mengurus administrasi dan teknis pada H-1 kok ya semuanya bisa... Dosen oke, tempat dapet, LCD ada, administrasi tinggal tanda tangan.. Subhanallah.. syaa berfikir memang Allah sudah menetapkan hal ini, seberapa besar kita menngelak pasti akan ketemu juga..
Saya tidak berfikir result... saya hanya mau menjalani saja... esok akan datang, walaupun kemudian waktu berjalan terasa sangat lambat...

Final preparation.. memberitahu dosen pembimbing bahwa, besok insyaAllah saya sudah menyiapakan segala sesuatunya untuk persidangan...
Tapi yang terjadi di luar dugaan... tiba-tiba saja disaat segala sesuatunya beres.. beliau menyatakan tidak bisa hadir dalam sidang saya.. malam itu (saya nunggu mpe maghrib) krasanya segala kekisruhan hati saya naik ke ubun-ubun, kerja keras saya mengurus segala sesuatunya agr bisa sidang besok buyar begitu saja, karena kemungkinan jadwal besok akan di cancel.. hati saya tambah remuk ketika dosen mengatakan, saya bisa nyidang kamu 2 minggu lagi.. rasanya saya pengen marah... saya dengan segala ketidak siapan saya untuk sidang besok, dengan bersusah payah.. "menyiapkan" hati, pikiran, mental dan teknis... karena dosen itu yang memberi kesempatan,untuk sidang kamis atau jum'at... gimana saya nggak jengkel...

Dalam ketengangan kami (dia juga sebal dipaksa) saya meneguhkan hati tidak akan mengcancel sidang besok.. what ever you say.. saya tetap akan sidang besok. urusan sama bapak belakangan aja... sidang susulan saja...
and guess what he say... ya sudah, kamu sidang tanpa saya saja..!!
Aku bingung lagi menghadapi kenyataaan ini, Allah rencana apalagi yang Engkau buat untukku...
3 pertanyaan di pikiranku : 1. Yang bener ni Pak, sidang tanpa bapak.. bapak nggak papa nih 2. Bakal jadi maslah gak nih, sidang nya ntar ya.... 3. yang bener aja sidang tanpa bapak, saya sih oke aja...

Malam itu hatiku gundah gulana.. pulang ke rumah, hanya fokus menegrjakan prsesentasi dan samabil berfikir.. " Besok sidang ku jadi nggak ya.." tidak ada kepastian. Hanya Allah yang tau apa yang akan terjadi esok, sidang atau tidak rahasia Allah.. malam itu dukungan dari teman2 masuk ke HP.. membuat hatiku sedikit kuat menghadapi esok, apapun yang terjadi.. Kemungkinan terburuk 1. Gagal sidang, ditunda 2 minggu lagi 2. Tetap sidang bersama Dosen Killer 3. Tetap sidang tanpa dosen killer, namun masalahanya berentetan dibelakang
Kemungkinan terbaik adalah sidang tanpa dosen killer, lulus tanpa masalah...
Hingga esok datang... tak ada yang tau jawaban itu, bahkan bintang di atas atau manusia paling pintar sekalipun..

Masa Depan


Mari Mencari Masa Depan

Menetukan arah kita berjalan, menentukan apa yang akan kita lakukan ternyta bukan perkara mudah untuk saya.walaupun saya merasa bahwa saya sudah memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas. namun, menentukan pijakan yang akan saya pakai dalam mencapai tujuan ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama jika pijakan itu ada banyak dan semuanya menjanjikan kebahagiaan dan juga kesedihan. mungkin kata-kata yang populer dalam menetapkan masa depan bagi seeorang adalah bahagia, bermanfaat, berilmu, kaya, masuk surga. Menuju 5 kata tersebut tdaklah mudah, seperti difahami banyak orang kalo mau sukses harus bekerja keras, kalau mau berilmu ya harus bekerja, kalalu mau bermanfaat harus tidak egois, dan lain sebagainya.
saya memiliki pandangan masa depan, namun dalam beberapa hal tidak memiliki pandangan yang realistis. Semenjak kecil saya selalu bermimpi menjadi seorang wanita karier, bersepatu hak tinggi, menenteng tas, modis, kerja di perusahaan besar dan memiliki kantor, mimpi tersebut saya wujudkan dalam permainan - permainan saya di waktu kecil dahulu. saya selalu bermimipi bekerja di lingkungan yang "kelihatannya" sibuk seperti bursa efek, walalupun waktu itu sama sekali tidak mengerti apa itu bursa efek. sebuah impian tanpa tujuan. impian itu tetap ada di benak saya hingga saya menginjak perguruan tinggi dan kebetulan saya mengambil jurusan teknik. saya kemudian mulai menata mimpi saya menjadi lebih spesifik, paling tidak saya tau di kantor mana saya akan bekerja, tentunya tak jauh-jauh dari "Environmental Engineering". Pola hidup teknik yang terkesan apa adanya, kucel, lembur, deadline sedikit membuyarkan impian saya, karena waktu itu masih buta dengan dunia pekerjaan. Saya mulai membayangkan, kalo mau fokus berkarier di teknik,maka harus tahan banting, karena tak banyak perempuan yng bisa kerja lapangan. Di kuliah pula kemudian saya banyak bertemu orang dan kegiatan yang mengajarkan kemanfaatan. Dari pola itu, saya mulai membentuk mimpi saya menjadi seuah mimpi yang punya tujuan. bukan asal memahagian diri sendiri atau ambisi pribadi. saya mulai mengenal bahwa impian saya harus mempunyai kemanfaatan, untuk lingkungan , masyarakat dan untuk bangsa dan tanah air saya.

Rabu, 12 November 2008

Ada apa ahir-ahir ini

Ada apa ahir-ahir ini

ahir-ahir ini, saya disibukkan oleh pengejaran menuju sidang. saya benar-benar merasakan pengalaman yang sudah terlebih dahulu sidang.. bahwa, semua itu tidak mudah.
semenjak di acc oleh dosen yang menurut saya paling susah, ternyata untuk melakukan tahap-tahap yang lain tidak berlangsung mulus. ternyata, nurani saya untuk jujur, baru terketuk di detik-detik ahir menuju persidangan. Surat Puas yang rencananya akan saya, gandakan saja dari milik teman, ahirnya tidak jadi dilaksanakan, dan ternyata mengurus surat yang satu itupun belibet. butuh 3 hari (5 hari kalo sabtu-minggu dihitung). alhasil, hingga saat ini, prosedur persidangan belum bisa dijalankan. otomatislah, karena dosen 2 saja belum acc... memang walaupun segalanya terasa ada saja hambatannya, namun sebenarnya semuanya sejalan. SP belum di tangan sejalan belum acc nya Laporan oleh dosen 2. ya, sebenarnya tidak ada yang bisa dislahkan kecuali diri sendiri. bisa jadi panjangnya waktu, adalah signal agar saya lebih banyak belajar, belajar dalam arti harfiah, mempelajari lagi TA saya, sehingga sidang bisa mulus.
Kemaren, tak sengaja membaca buku milik richard ..... |??? lupa namanya, judulnya " don't sweat the small things, what about big things"
saya, jadi ingat, kalau saya kadang berfikir bagaimana kalau saya gagal.. bukan hanya gagal di sidang, namun gagal dalam pertandingan -pertandingan lain dalam hidup ini. karena saya, adalah seseorang yang selalu berusaha untuk mempersiapakan segala sesuatu, termasuk kegagalan... dan kegagalan tersebut, masuk dalam katagori big this tadi.
Saya , amat sadar, bahewa masyarakat kita,mungkin secara global juga, kadang masih memandang prestasi, suskses, fisik, harta, dll .... saya tidak tau apakah akan menyebut hal tersebut sebagai hal yang manusawi. karena terkadanga, kita selalu bertarung dengan paradigma yang manusiawi tersebut, terutama jika kita termasuk yang tidak number one pada hal-hal yang saya sebutkan tadi. bagaimana menghadapi cemoohan orang, pandangan sinis, atau isu globalnya rasialisme, kebodohan dan kemiskinan.
namun, saudara.. kita lihat sendiri bagaimana kemudian orang-orang yang saat ini penjadi pemimpin dunia, pejuang kemanusiaan, atau sejumlah tokoh-tokoh lainnya. pasti lah mereka pernah merasa gagal dalam pertandingan hidupnya. pernah merasa jatuh, dan tak berdaya... apa kemudian yang membuat mereka hingga seperti saat ini...
adalah bangkit, berjuang dan tak ,menyerah.. karena segelap apapun jalan mu.. ketika kita selalu berusaha postif dan tidak menyerah.. akan selalu ada jalan, yang akan membimbing kita untuk maju.. sepanjang apapun jalan itu.

sebenarnya saya malu, nulis beginian.. karena ada perjuangan kecil yang saat ini belum saya salesaiakan. belum samapai hingga puncak pertarungan. sayapun tidak tahu apakah bisa tetap dalam semangat tinggi dalam berjuang, belum tau apakah bisa dengancepat bangkit jika gagal... tapi yang pasti, saya tidak akan menyerah.

kampus TL Undip, 11.30 am

Kamis, 06 November 2008

Value Kita di Hadapn Allah

Value Kita di Hadapan Allah

Qita punya Allah...
Entah kenapa ahir2 ini sedang sensitif... sedikit2 gak enak ngomong...
manusia ternyata memang mempunyai banyak sekali penyakit hati...
berangkat dari sebuah permasalahan.. ada orang yang menonjol.. kenapa dengan kelebihannya lalu banyak orang appreciate..
sedangkan orang yang tidak memiliki kelebihan seakan hilang ditelan masa..
Permasalahannya bukan pada stategi hidup saat ini, ketika kebanyakan kita dituntut untuk bisa menokohkah diri kita sendiri.. tapi siapapun orang nya sehebat apapun, secerdas apapun... akan ada masanya ketika ia merasa "unvaluable" karena manusia tidak ada yang sempurna.. akan selalu ada kompetisi di dalam hubungannya baik disengaja atau tidak.. karena setiap orang ingin selalu merasa dihargai "from time to time".. oleh sebab itu ada istilah psikologi ''post power syndrome" bagi orang2 yang sudah seharusnya lengser tapi merasa masih punya kewenangan untuk ikut campur..
kita tidak sedang bicara tentang tanggung jawab.. namun lebih dari itu.. kadang permasalahan interpersonal dan mungkin nafsu manusia yang tidak akan pernah "satisfied" entah kompetisi menuju kebaikan atau kompetisi buruk yang berkedok baik..

Well we never know, karena most of it urusan hati masing2 dan kita tidak bisa membaca hati kan??? kita membaca perilaku manusia dan kita mersakan aura hati.. right??
Manusia tidak diciptakan sempurna oleh karena itu semakin jauh kita dalam perjalanan hidup kita, tingkat kompetisinya makin tinggi.. di SD rangking 1 sekelas, setelah SMP jadi rangking 5 sesekolah, SMA jadi peringkat 8 di kelas, berhasil masuk ITB tapi IPK semster awal jeblok, baru bisa diperbaiki setealah mau lulus, itupun lebih dari 4 tahun.. ini hanya contoh yang lain bahwa hidup adalah kompetitif.. akan selalu ada sesuatu yang membuat kita harus selalu meningkatkan "value" kita.. karena seperti kurs mata uang, value kita akan naik atau turun, depend on bagaimana kita memepertahankannya atau bisa jadi depend on orang2 di sekitar kita..
contoh: kita merasa diri kita gak cantik, kulit coklat nggak tinggi... soalnya temen2 main kita kebanyakan kulit putih and tinggi2.. ketika kita pindah ke lingkungan yang kebanyakan anak2nya kulit hitam and jarang mandi.. sudah pasti kita jadi putri disana... walau tipis paling tidak kita akan bersyukur ternyata kita memiliki kelebihan..

Nah contoh ini lain lagi, udah ngerasa cantik kok gak ada yang ngelamar2 yah.. kok malah yang lebih hitam dari dia yang nikah duluuan.. oh ternyata karena dia hafalannya lebih banyak, lebih pinter (menurut kita pribadi- karena gak tabayun)... ahirnya dia berusaha meningkatkan "value" di bidang yang itu.. lebih tekun belajar.. lebih suka ngapal daripada main.. dan berusaha menambah value lagi dengan menjadi alim... jama'ah ke masjid... Wow.. untuk meningkatkan value
tipis yah.. tapi itulah gambaran sebagian besar kita terutama saya.... banyak hal yang kita lakukan dan hal itu adalah hal yang baik tapi orientasi kita kadang tidak seimbang antara mencuri perhatian Allah dan perhatian manusia kadang 20:80 kadang 30:70 atau 50:50.. padahal yang seharusnya 100:0...
Kalau usaha yang dilakukan untuk meningkatkan "value" tadi tidak juga berhasil bagaimana?? karena itulah juga yang terjadi di masyarakat sosial kita... melihat orang dari valuenya.. manusiawi kok.. karena every person have value.. tapi masyarakat kadang salah melihat value.. orang baik pastinya valuenya jauh lebih baik dari pencuri.. tapi apa kita juga bisa memastikan bahwa cara kita memandang value sama dengan pandangan Allah?? kalo membandingkan value pencuri saja harus hati2 apalagi value orang – orang yang kelihatannya baik... tapi ya memang itulah syetan... masuk dari mana saja, mengusik hati siapa saja,... menggoyangkan hati.. melihat jadi tak jeli

Balik ke persoalan tidak berhasil meningkatkan value.. alhasil ia akan merasa lonely.. he didn't get the attention that he wanted... padahal dunia disekitarnya sibuknya minta ampun ia tidak merasa dilibatkan, contoh : hanya gara-gara suka terima jadi dalam memutuskan sebuah kegiatan,.. bukan yang ikut ngonsep.. padahal selama ini ia merasa memiliki konsep bagus.. kenapa ia tidak dimintai pertimbangan sich.. I’m part of team, adanya langsung bilang "gini lo.. aku tadi dah diskusi ma X.. nanti kita gini2 ya..."… wah-wah ini kerja team sepakbola atau tim tenis sich??? kalo sepak bola , saya bisa pegang peran paling tidak sama2 merasakan bola, kalo tim tenis, saya terima jadi yang ngambil bola...
Beberapa contoh kasus diatas, yang dapat diambil pelajaran kalau kita tidak tangguh, kita dapat terjebak dalam permasalahan hati yang bisa membuat amal kita menjadi tidak maksimal, tidak efekttif begitupun pahalanya....
ketika kita harus jadi tukang ambil bola, dimana jauh dihati kita tau bahwa kita sebenernya bisa jadi pemainnya bahkan salah seorang pemain yang sekarang berlaga, belajar teknik dari kita.. dan ketika semua orang mengelu-elukan keberhasilan tim kita ini, Namun ketika kita menjadi pemain utama, bermain dengan gaya yang sama, semangat yang sama, ternyata tim tidak memperoleh kemenangan.. kita akan merasa seperti looser... ga’ punya value.. dihadapan manusia tentunya....

Padahal apakah untuk mencari value di hadapan manusia saja kita itu hidup di dunia…. Walaupun kita sangat tau (tak perlu memungkiri) mendapatkan tempat di hadapan manusia (baca: pengakuan sosial) entah karena uang, barang, ilmu, ataupun fisik adalah hal yang sangat sulit untuk dienyahkan
Kepada siapakah kita mengadu..?? pada Allah.. tumpahkan segala keluh kesahmu.. tumpahkan segala kesalmu... diantara ratusan orang yang mengabaikanmu.. Allah tak pernah jauh untuk memeperhatika segala gerak-gerikmu... kenapa kita harus merasa kalah.. kenapa juwita harus kesal pada arya dan desi... kenapa si biasa2 saja harus iri pada yang cantik dan pintar.... kenapa?? kalo kita punya Allah.... Allah is enough for you and me..... sedihlah dirimu.. kalahlah dirimu... kesallah dirimu kalo kamu tidak merasa memiliki Allah...

Dan karena kau memiliki Allah, maka akan kau temukan pemaknaan lain dari value tersebut.. memaknai value di hadapan manusia dengan cara yang berbeda, mamaknai bukan dengan nafsu ataupun ambisi pribadi, namun…… silahkan jawab sendiri

Sebuah kontemplasi di bulan Maret 2008, saat itu hatiku sumpek

ceritaku hari ini

Whats up today??

.... Hari ini dulai dengan mencuci baju, makan, mengerjakan TA bentar, mencuci lagi and berangkat ngampus.. kudu ketemu dosen pembimbing hari ni, jadwal daftar sidang dah di ujung molor.. harusnya minggu ni kelar mengumpulkan nyali untuk sidang, daftar and minggu depan bisa sidang..
Tapi, emang bener.. Allah sesuai dengan prasangka hambanya.. dari awal, nggak pengen segera Acc.. takut mau sidangnya.. an ternyatapun demikian, dari hari senin mencari dosen, baru ketemu sekarang, mungkin karena memang niatnya separo..

Hari ini.. susah digambarkan, kayaknya kalau belum sidang.. akan terus begini nih, hari-hariku di kampus [nggak bahagia, tapi juga nggak sedih]yang penting terus bersyukur (cie...)
Finally, ketemu juga ma pak dosennya, ternyata aku baru mneyadari betapa memprihatinkannya laporan TA ku.. yang di revisi, semua kata-kalimat, tata letak.. bagaikana ikut kelas bahasa indonesia. tapi memang ancur... sekali lagi.. Allah sesuai prasangka hambanya.. hari ini tidak jadi Acc. Tugas pertama selesai, giliran yang kedua menunggu dosen yang lain untuk hunting SP Mekflu, karena tanpa SP tak mungkin bisa sidang..
Heran juga, ngurus begituan setelah sidang sudah di depan mata.. kemaren ngapain aje Bu.. Sebenernya, aku nggak ada niat ngurus tu SP, fotokopi punya temen sekelompok, dah jadi.. eh di detik terahir, ada aja temen yang menentang tindakanku itu.. "Jangan Han, nanti bla..bla..bla.." waduh.. yang namanya kebenaran, kalau sudah datang kepadamu, kalau dilanggar bisa dosa lho (padahal dari dulu juga udah tau..)Jadilah diriku kudu berburu SP itu, mana ternyata gak gampang lagi... molor lagi lah rencanaku untuk sidang..

Sore ini, kami menunggu bersama, aku, ifa and juli.. mpe laper. akhirnya kita lunch di kantin sipil bertiga, suasana hujan, paling suka kalo hujan rintik-rintik.. jadi gimana gitu.. romantis.. . Mpe selesai makan, hujan tambah lebat.. dosen yang ditunggu tak jua muncul.. Serasa nasib gak jelas (emang gak jelas sih..)belum tau SP kapan bisa muncul.. maka belum bisa dipastikan kapan aku bisa daftar sidang.. life is full surprise.. ni Otak bandel dah mau cari strategi nakal biar bisa daftar sidang tanpa SP nih.. nggak nakal kok, cuma biar dua2nya gak saling nggantung begini.. Bisa aja, asal dosen Mekflu tadi bukan jadi penguji.. kalo jadi penguji.. Matilah..

Ah, sudahlah.. menunggu di kampus gak efektif.. internetnya lemot.. mending cabut.. Yuk.. dagh.. see you tomorrow

Selasa, 04 November 2008

Disiplin & Teguh (sebuah kisah antara aku & traffic light)

Disiplin & Teguh (sebuah kisah antara aku & traffic light)
Rada lucu memang.. namun, setealah dipikir-pikir, hal ini selalu menjadi dilema buat diriku..
Kisahnya bermulu, setiap hari ketika kumulai perjalanku dari rumah meuju kampus tembalang. Untuk info saja-agar lebih memahami cerita- setiap berangkat, aku selalu melewati jalan utama yaitu Jalan Arteri soekarno-hatta, kemudian Jalan Raya Semarang-Demak (Majapahit) sebelum ahirnya menuju Jalan Fatmawati dan melalui jalan alternatif (tegal wareng-sigar bencah) ...
Sebelum masuk Jl. Majapahit (dr jl soekarno hatta) selalu melawati traffic light, karena merupakan pertigaan. Posisiku adalah dr arteri, karena jl majapahit hanya merupakan ekstension untuk bisa menuju Jl. Fatmawati. Di Pertigaan Pertama aku harus ambil kiri (belok kiri) kemudian akan langsung bertemu dengan Pertigaan kedua, dimana aku harus langsung ambil kanan (belok kanan).
So, this is the dillema....
Di Pertigaan, aturan utama adalah.. kiri jalan terus kecuali ada sign yang bilang "kiri ikuti lampu" iya kan... so.. because di Pertigaan I ini, diterapkan peraturan spesial ini (sebelumnya gak ada) antrian kendaraan yang menuju demak, penggaron dan sekitarnya ataupun yang langsung ambil kanan arah jl. Fatmawati (seperti saya).. akan panjang sekali .. Padahal lampu hijaunya pendek, alhasil akan butuh 2 kali lampu merah untuk saya bisa melewati pertigaan itu...
Pertama kali, peraturan ini diberlakukan.. saya sangat-sangat tidak setuju.. karena bukan menjadi solusi.. tapi justru menambah kemacetan, akibat antrian kendaraan yang panjang. Seharusnya untuk kendaraan yang menuju demak dibiarkan melaju (jalan terus) karena mereka tidak menimbulkan masalah, untuk kendaraan dengan tujuan seperti saya, maka bolehlah berhenti. 1 lagi yang membuat saya tidak sreg adalah, kami (kendaraan yang akan belok kiri ke arah manapun) masih juga harus berhenti, walaupun jalur kami kosong mlompong... (apakah anda mengerti.. kok saya tidak yakin yah..)
ini penjelasan singkat : di pertigaan ada kendaraan yang ke kiri dan ke kanan.. yang ke kanan tentunya harus menunggu hingga jalur mereka kosong, tidak ada arus kendaraan melewati depan mereka atau menuju mereka(berkebalikan arah). Untuk kendaraan ke kiri, biasanya diperbolehkan jalan terus kalau arah kendaraan yang searah dengan mereka (dari ruas jalan yang lain) cenderung sepi, namun jika padat, biasanya diperbolehkan melaju jika arus kendaraan ini berhenti(lampu merah). kendaraan arah kiri tidak akan terganggu dengan, arus kendaraan yang melaju ke arah mereka...
Oke..balik ke cerita saya...
otomatis kami harus menunggu 2 shift arus kendaraan selesai- karena begitulah siklus rotasi traffic light disini...
Di awal-awal, saya terjang saja peraturan itu.. pokonya kalau jalur kiri kosong, walaupun lampu masih merah.. saya akan melaju. Saya jg jengkel dengan orang yang mentaati peraturan tersebut.. (woi.. kagak liat ya.. yang ngantri tu dah sepanjang kasih ibu.. :), jengkel dengan pak polisi yang bikin peraturan.. jengkel dengan semua hal.. makanya negara ini gak bisa beres..
Hingga ahirnya... hati nurani saya merasa bersalah.. tiap detik saya melanggar peraturan, saya merasa bersalah.. bukan begini salama ini saya belajar. Dengan melanggar, saya tidak menghormati bapak polisi, pengguna jalan yang lain (karena menjadi provokator kejahatan), bahkan bapak2 kita yang ada di jajaran tertinggi negara kita ini.. saya berfikir lagi apa itu arti ketaatan, kepatuhan dan kedisiplinan. Saya seorang muslim yang harus berdisiplin menegakkan shalat 5 waktu, saya seorang muslim yang taat dalam menutup aurat..
Saya sebenarnya sangat tidak suka dengan orang yang tidak taat peraturan lalu lintas, lalu kenapa saya harus menjadi bagian dari itu.. bukankah jalan raya adalah salah satu tempat public sehingga memang harus diatur sehingga nyaman untuk setiap penggunanya. Bukankah saya sudah merasa sok tau, dengan logika terbatas saya, padahal saya belum pernah belajar mengatur lalu lintas...
Kemudian, saya memutuskan untuk taat. taat pada peraturan di pertigaan itu..
Dan taat itu tidak mudah, setiap harinya saya harus menghadapi orang-orang seperti saya dulu.. provokatif, entah itu melaju menerjang atau membunyikan klakson beberapa kali...
saya tidak sedang bicara benar atau salah, baik atau buruk, biarlah yang Diatas yang menilai.. hanya saja menjadi teguh dan berdisiplin di masyarakat itu sulit..
Tak pernah mudah untuk mempertahankan prinsip, keyakinan tanpa pegangan yang kuat. Karena akan selalu ada yang lain yang berusaha mewarnai kita, akan ada selalu batu yang menghadang dan penyakit yang merusak.. Yang pasti.. jangalah kita mejadi batu perusak tersebut..

Kamis, 30 Oktober 2008

Gigiku sayang Gigiku malang

Gigiku sayang Gigiku malang
hampir 3 minggu yang lalu.. untuk pertama kalinya aku akan menjalani operasi.. nggak berat sich(kalau kata seseorang nggak elegan..) operasi pengambilan gigi belakang(graham terahir) karena "impaksi- tumbuhnya miring" kalau tidak diambil, bisa menimbulkan serangkaian gangguan pada gigi yang lain, yang pasti akan membuat hidupku tidak nyaman kedepannya. Harusnya dari tahun kemaren, gigi ku dioperasi.. tapi karena bergaya sok sibuk, baru ada waktu luangnya ya kemaren itu.. (mungkin juga baru sekarang ada nyalinya).. Operasi hari Kamis malam.. tapi dah opname di RS mulai siangnya, sambil puasa.


Everything was just fine, gak deg2an, hingga jam 18.00, suster masuk, menyuruh berganti baju hijau yang buat operasi itu.. plus mulai memasukkan infus ke tangan.. (sebelumnya sebenarnya aku ah pernah diinfus coz DB, waktu itu nggak sakit rasanya, mungkin karana aku sudah keburu tak berdaya) lha ini.. sehat wal afiat, malah diinfus.. Sejujurnya aku masih tenang, nggak ada perasaan terlalu ggugp atau nervous, aku percaya dengan dokter yang akan mengoperasiku... until.. suster membawaku ke ruang operasi.. terbaring diam di tempat tidur, menunggu tim operasi mempersiapkan, aku jadi malah bengong.. ngapain yah.. Tak sengaja, melihat tulisan yang terpampang di ruang tunggu operasi (jadi ruang operasinya luas, ada ruang operasi, rtang obatnya, dll.. sebelum operasi, pasien didiamkan di ruang tunggu tersebut) Karena gak pake kacamata, rada susah juga membacanya, tulisan yang berbunyi "Tetaplah Berdoa" .. galau juga hatiku.. anything can happen walau dah ditangani yang ahli sedikitpun.. walau masalahnya sekecil apapun.. ahirnya kupilih melafadzkan nama Allah.. Allah, kuserahkan hidupku padamu..


Until the time is coming.. dibawa ke atas meja operasi yang sempit(menurutku) dan dipasang alat tensi otomatis(cape kali ya kalo pake yang manual) & jari telunjukku di jepit pake alat (meneketehe apa namanya..) Lalu datanglah moment ketika dokter anastesi kan membiusku.. kualirkan ke otakku.. aku tidak akan merasakan apapun.. begitu aku bangun,,..i'm still calm.. sugesti positifit's over it's done.. aku bisa menghadapui sakitnya.. aku tak akan tau apa yang terjadi selama operasi.. Dokter mulai menyuntikkan obat bius itu ke infusku.. dan tak menunggu lama.. sesuatu yang menurutku tidak nyaman menyerang tubuhku.. aku bisa merasakan obatnya menjalari tubuhku.. memberikan sensai yang sama sekali tidak enak.. membuatku ingin muntah.. ingin bangun dan lari dari semua ini.. ooo... it's painfull.. i rialize.. aku belum ikhlas.. belum pasrah.. Dokter kembali berkata.. "Tidur aja mbak, obatnya bikin pusing.." Tapi sebenarnya aku tidak mau tidur.. namun tak ada pilihan selain berkompromi dengan si obat.. aku coba pasrah.. tidur.. lepas dari rasa lemas yang menjalari leher, muka, kaki... Allah... i'm with you


Ta Da...
i wake.. hello.. i can't fell my teeth.. i don't want to feel it.. yang ada hanya perasaan bahwa rahang dan pipiku bengkak.. tapi tanpa rasa sakit.. dalam setengah sadar aku masih bisa merasakan, aku di gledek keluar menuju kamarku.. aku masih merasakan orang2 di sekitarku (mungkin mereka amaze liat aku.. bikin penasaran gimana sich mukaku..) masih bisa mendengar bapakku pamit pulang ke rumah... tanpa terasa air mataku mengalir.. yang ku tak tau kenapa?.. dalam keadaan setengah sadar masih kudengar ibuku mngatakan " dek, perbannya diambil.." aku diem aja.. belum berani bicara.. dalam hatiku.."perban yang mana?.." ibuku memberi isyarat..itu yang di mulutmu.. spontan aku, meraba.. ternyata ada 2 gulungan perban yang ternyata sedang kugigit(kok gak kerasa yah).. aku lantas menggeleng.. aku pengen tidur.. tapi aku gak bisa.. beberapa waktu kemudian,.. ibuku meminta hal yang sama.. kali ini, langsung ku iyakan.. kubuka pelan2 mulutku dan kukeluarkan 2 perban itu.. wah ibuku hebat.. karena bagi sebagian orang, perban begituan kan menjijikkan.. tapi kan namanya juga ibu..Apa sih yang enggak buat anaknya... waktu itu yang terbanyak adalah.. "gile..muka guue tadi pasti jelek banget.. udah bengkak, pake ada perban lagi di mulut...."



Alhamdulillah.. sekarang, pengalaman itu sudah lewat.. sudah tiga minggu kulewati hidup tanpa 2 gigi geraham bawahku.. aku sudah bisa makan.. tidak lagi makan bubur melulu seperti seminguu awal pasca operasi.. ai can smile, i can't talk.. walau kebanyakan mngomong atau senyum terlalu lebar masih membuat lukanya terasa.. walau.. masih ada kurasakan benang-benang operasi suka sekali menggangu kenikmatan makanku.. mungkin ini ujian Allah sekaligus training agar aku lebih elegan, sopan terutama ketika makan dan berbicara...


Gigi.. sebenarnya dari kecil, hobi banget keluar masuk dokter gigi.. i must taking care of them more.. Kesehatan memang priceless.. so watch yout teeth.. jangan segan periksa ke dokter gigi.. jangan males gosok gigi sebelum tidur.. sepele.. gak elegan.. tapi penting!!

Rabu, 02 April 2008

Lingkaran cintaku

Lingkaran Cintaku
Kusebut di judul ... lingkaran cintaku atau kalo mau lebih puitis lagi.. the circle of love.. .. kenapa? karena isinya tentang orang yang disatukan karena cinta...
Cinta adalah sesuatu yang tak nyata tapi terasa.. punya makna yang luas hingga tak bisa kuurai satu-persatu
Cinta yang satu ini, diawali karena kami ada di dalam sebuah kereta.. bersama-sama melakukan perjalanan...hingga kami berkenalan... saling bercerita dan ahirnya disatukan dalam lingkaran cinta...

Indaaaah... sekali... hingga ahirnya pada suatu malam kuyakin akan cintaku ... dikala kami duduk bersama dan bercerita... saling menasehati dan berbagi hikmah... ketika kupandang wajahnya aku berkata.. ya Allah betapa aku mencintainya.... kupandang lagi wajahnya... dan hatikupun semakin merasa...Alllah sungguh aku mencintainya... aku bersyukur.. ketika Allah mempertemukan kami, menyatukan kami..

Kalau kuingat lagi.. kami yang sama-sama sibuk dalam tiap urusan yang kami miliki dan dalam himpitan amanah yang harus kami laksanakan... sangatlah jarang kami untuk bertemu setiap hari, jangankan bertatap muka, bersms ria atau ber miscall riapun jarang sekali.. justru hal tersebut lebih sering aku lakukan pada yang lain..

Kami terkadang hanya bisa bertemu di hari yang telah kami sepakati... hari yang telah menjadi komitment kami.. karena untukku dan untuknya... sesibuk apapun.. harus bisa menyempatkan diri untuk bisa bertemu.. pertemuan yang menjanjikan kualitas bukan kuantitas.....

Lingkaran cintaku...menumbuhkan bunga yang bersenmi dalam hati... meneguhkan galau di hati...dan menjadikan semangat itu tak pernah mati.. yang selalu menjaga jalan yang kulalui...dan kusadari.... betapa tiap menit terkadang aku melupakan cintaku namun sungguh.. di hari itu.. hari biasa kami bertemu... cinta itu selalu lebih hebat dari yang biasanya...

Kadang kubertanya.. sebesar itukah juga cintanya padaku...jawaban itu tak pernah kutanyakan.. walaupun kadang aku ingin tau..
Namun kurasa.. Allah meneguhkan hatiku untuk tak banyak bertanya ... Allah menenguhkankanku untuk percaya.. bahwa.. diapun mencintaiku... sebesar apa aku tak tau.. tapi tulusnya cintanya dapat kurasakan.... dengan memandang, dengan mendengar.. dengan merasakan ...

Sesungguhnya cinta kami sangatlah muda.. ikatan kami sangatlah rentan.. karena setan bisa saja masuk diantara kami.. perjalanan yang akan kami tempuh sangat mungkin merenggangkan kami...Tapi aku percaya ikatan ini didasari oleh ikatan yang sangat kuat.. lebih kuat dari apapun.. semoga Allah kan tetap menjaga kami..

originally writen by : han

Rutinitas Yang Menjebakku

Rutinitas yang Menjebakku

R
utinitas.. baru baca di Tarbawi kalo ga salah 2 bulan yang lalu..
6 Rutinitas yang menipu.. saya termasuk yang tertipu

bener juga.. bahkan kalo buat saya.. hal-hal yang sebanernya tidak kita sadari jadi rutinitas kita.. hal-hal kecil sebenernya seperti ngobrol... konkow... nggak nyadar soalnya gak dilakukan pas ada banyak kegiatan.. ngobrol and konkow.. kuantitasnya banyak karena kita banyak luang..Luang..jadi inget beberpa hari yang lalu... banyak sekali waktu luang.. jadi bingung mau ngapain...ahirnya terjerumus pada hal-hal yang tidak bermanfaat.. Berangkat.. konkow di kos temen.. makan.. shalat.. akhirnya mpe sore pulang.. dan ternyata hal tersebut berlangsung selama beberapa hari...Agustus kan perkuliahan libur.. udah selesai ujian.. nunggu nilai keluar... jadi bisa di bilang sebenernya ke kampus cuma say hello aja ma penunggunya kampus..
Niat berangkat dari rumah sich.. melakukan kegiatan yang bermanfaat.. tapi ternyata.. diri ini tidak bermanfaat... Males banget kan sebenerny... sehari nggak melakukan apapun... hanya tidur.. ngobrol... cape... lha wong biasanya aktivis gitu lho..!!
Ternyata..wahai ternyata, kenapa sampai saya merasakan begitu bosan dan bingung ketika gak ada kerjaan.. ya karena selama ini kita terjebak dalam rutinitas... rutinitas sebagai seorang aktivis..bayangkan selama ini kita jadi aktivis.. mungkin sempat berfikir juga bahwa kita tuh jauh dari buang-buang waktu... tapi ternyata.. kegiatan kita selama ini dijadikan rutinitas belaka..sesungguhnya jika kita bisa menjadikan setiap hal yang kita lakukan benar-benar beratsar.. maka akan ada keindahan setiap harinya..
Rutinitas tidak akan menimbulkan kebosanan dan jika rutinitas itu harus berganti atau rehat.. kita tidak akan menemukan kesulitan untuk melakukan hal bermanfaat yang lain.. tidak akan mengalami kebingungan untuk melakukan sesuatu ataupun berkata.."enaknya ngapain yah.."
Karena kita sudah memformat diri kita.. untuk tidak terjebak dalam rutinitas tapi memahami dan dapat memaknai rutinitas itu sebagaimana seharusnya... kita tidak kehilangan nilai.. dan bahkan akan dapat membuat kita lebih baik...Bagaimana dengan Anda?....sudahkan kita menyadari banyak hal itu....??.....Allah Maha Tau.. semoga dihindarkan dari hal-hal yang tidak bermanfaat...

originally written by : han

Mendekati Deadline Laporan Kerja Praktek

Diawali dengan Curhat

.....2 hari yang penuh peluh... di depan kompie cape juga.. mana tugas yang lain juga menunggu...aduh.. masih ada ujian.. Tapi....Don't worry.. Allah will here with me... bismillah yah... Semangat!! (kaya' han ji eun)..