Pages

Rabu, 07 Juli 2010

Mendengar...

Mendengar...
Karena mendengar tidak semudah sebagaimana kelihatannya, padahal telinga kita dibuka 24 jam.. unlike our mouth, yang harus dibuka (dengan penuh kesadaran)jika akan berbicara... telinga kita bahkan mendengar sesuatu yang tidak ingin kita dengar.. so it’s supposed to more easy to listen, right.. ???

But for some people it’s not... apalagi jika terdapat sesuatu yang menyumbat.. bukan di telinga itu sendiri tapi di pikiran kita atau mungkin di hati kita...
So mendengar itu tak mudah.. apalagi menyimak belum lagi memahami..

Ketika mendengarkan sebuah materi atau pembicaraan orang, biasanya saya biarkan pikiran saya melanglang buana menginterpretasikan sendiri makna pembicaraan orang tadi, bahkan tak jarang membenturkan dengan ide-ide atau pandangan yang sudah terlebih dahulu tersimpan di memori otak saya.. Alhasil i never succed to capture the entire meaning of the conversation, kalau sudah begtu, paling enak mendiskusikannya dengan teman yang punya sudut pandang berbeda tapi setipe sama saya.. (suka menginterpretasi sendiri) sehingga kita complete each other.. dan memperkaya pandangan kita tentang dunia dan penghuninya...

Mendengar memang tidak gampang.. apalagi mendengar omelan, gerutuan bahkan nasihat yang mungkin in a different circumtances.. di balut oleh aroganisme, amarah, nada-nada tinggi, mata melotot, dll... and once again kita ada posisi untuk “mendengar”.... belum lagi ‘sumbatan-sumbatan’ di hati dan pikiran kita.. udah kayaknya pengen ngomong .. “ngaca donk”.. “nih, ngomong aja ma tangan” dan sederetan Defense Act lainnya...

Mendengar tidak mudah.. karena dibutuhkan kejernihan hati untuk bisa memasukkan segala informasi dan kebaikan tanpa meng –ikutsertakan- keburukan yang menyertainya..
Mendengar tidak mudah... karena dibutuhkan kejernihan pikiran untuk bisa open mind, tidak merasa paling tahu dan merendahkan perkataan orang lain...
Salah satu sunnah Rasul ‘Dengarkanlah bahkan jika kebenaran itu datang dari mulut anjing sekalipun’...

Mendengar lebih banyak pada porsi menerima, sementara berbicara lebih banyak pada porsi memberi.. agar Pas selalu.. maka kenalilah The Art of Giving so we will learn a better way to Take..
Sunnah Rasul pun berkata “ Nasehatilah saudaramu dengan Cara terbaik, Tegurlah
saudaramu dengan teguran terbaik (versi dia) “...

Hanya sebuah coretan untuk kita bisa lebih memperbaiki diri... Wallahualam bishowab
Denpasar, 1 Juli 2010