Pages

Senin, 15 Desember 2008

Saat kau merasa mengalahkan segalanya


Saat kau merasa mengalahkan segalanya

2 minggu ini mungkin menjadi minggu terberat dalam rangka penuntasan masa akademikku di Environmental Camp.
Perjalanan Panjang yang salama ini ku jalani, tarik ulur waktu, penundaan, "nanti lain waktu", "maaf saya sedang sibuk", "besok aja yah", "maaf saya keluar kota, minggu depan saja" hingga faktor internal diri sendiri "belum bener, majunya besok aja ah" "ini nya belum dihitung.." hingga kisah dramatis ketika tatap muka, ketukan 4/4 pada meja yang bikin kaget, hingga kebosanan yang melanda....
Tak disangka di "hampir" ahir cerita, semuanya berlangsung begitu cepat, dari pendaftaran sidang hingga eksekusinya. kalau mau ditiung resmi, TA mulai Desember 2007 - Desember 2008, nggak resminya mulai dari UGB Agustus 2007, betapa menjadi perjalanan yang menguras energi, karena semangat dan daya juang yang kita pakai untuk bisa bertahan dan tidak memperlama lagi. Hari -hari penuh stress karena di tengah-tengah perjalanan, bahkan terkadang kita tak tau harus kemana lagi laporan TA ini dibuat. Bertahan dalam ketidakjelasan, berat rasanya karena di awal 2 jkali saya hampir menyerah... namun mungkin 2 kali kesempatan itu pula yang diberikan Allah untuk saya, agar ketika terputus kata Ya atau Tidak, kita tidak akan lagi mengeluhkan pilihan kita sendiri.

Now, here i am.. kadang saya masih belum percaya saya sudah menjalani persidangan. Sidang yang diurus hanya 1 hari sebelumnya, dimana surat-surat administrasi baru selesai jam 10.00 padahal sidangnya jam 12.30. Semua sadanya.. rencana besar saya untuk menghadapi sidang otomatis tidak bisa terlaksana, tidak ada persiapan spesial hanya tidak bisa tidur 3 hari.

Sore itu, H-1 saya masih berpeluh keringat melobi dosen untuk mau menyidang saya besok siang, kaki serasa tidak bisa diam karena, ketika membuat surat administrasi, saya bahkan lupa dengan judul TA saya. Melobi agar dapat tempat untuk sidang di ruang kelas, karena ruangan khusus sidang sudah fullbook, meminjam LCD yang artinya merogoh kocek lebih.. semuanya untuk bisa sidang.. Sebenarnya yang tak kalah harus dipersiapkan adalah mental dan hati.. selama mengurus dan lobi.. masih kacau hati saya untuk sidang, saya benar-benar tidak siap... saya maju untuk kalah.. saya maju untuk memeprmalukan diri sendiri..
Sore itu hari Rabu, hari senin sebelumnya saya bilang pada diri sendiri saya tidak siap sidang hari kamis... hari selasa saya mundurkan jadwal menjadi minggu depan, eh hari rabu.. saya mendapat kejutan bahwa, waktu yang paling tepat untuk sidang adalah besok setelah dosen pembimpbing menyatakan tidak bisa menyidang saya minggu depan....

I'm so stress.. saya panik nggak karuan.. hati ini kayak limbung... wah bener-bener unser pressure.. Sidang.. besok.. ama dosen paling ngeri se TL... yang bener aja ..????
Tapi satu hal yang membuat sore itu... saya mantap untuk sidang besok siang.... Allah memudahkan semuanya, untuk mengurus administrasi dan teknis pada H-1 kok ya semuanya bisa... Dosen oke, tempat dapet, LCD ada, administrasi tinggal tanda tangan.. Subhanallah.. syaa berfikir memang Allah sudah menetapkan hal ini, seberapa besar kita menngelak pasti akan ketemu juga..
Saya tidak berfikir result... saya hanya mau menjalani saja... esok akan datang, walaupun kemudian waktu berjalan terasa sangat lambat...

Final preparation.. memberitahu dosen pembimbing bahwa, besok insyaAllah saya sudah menyiapakan segala sesuatunya untuk persidangan...
Tapi yang terjadi di luar dugaan... tiba-tiba saja disaat segala sesuatunya beres.. beliau menyatakan tidak bisa hadir dalam sidang saya.. malam itu (saya nunggu mpe maghrib) krasanya segala kekisruhan hati saya naik ke ubun-ubun, kerja keras saya mengurus segala sesuatunya agr bisa sidang besok buyar begitu saja, karena kemungkinan jadwal besok akan di cancel.. hati saya tambah remuk ketika dosen mengatakan, saya bisa nyidang kamu 2 minggu lagi.. rasanya saya pengen marah... saya dengan segala ketidak siapan saya untuk sidang besok, dengan bersusah payah.. "menyiapkan" hati, pikiran, mental dan teknis... karena dosen itu yang memberi kesempatan,untuk sidang kamis atau jum'at... gimana saya nggak jengkel...

Dalam ketengangan kami (dia juga sebal dipaksa) saya meneguhkan hati tidak akan mengcancel sidang besok.. what ever you say.. saya tetap akan sidang besok. urusan sama bapak belakangan aja... sidang susulan saja...
and guess what he say... ya sudah, kamu sidang tanpa saya saja..!!
Aku bingung lagi menghadapi kenyataaan ini, Allah rencana apalagi yang Engkau buat untukku...
3 pertanyaan di pikiranku : 1. Yang bener ni Pak, sidang tanpa bapak.. bapak nggak papa nih 2. Bakal jadi maslah gak nih, sidang nya ntar ya.... 3. yang bener aja sidang tanpa bapak, saya sih oke aja...

Malam itu hatiku gundah gulana.. pulang ke rumah, hanya fokus menegrjakan prsesentasi dan samabil berfikir.. " Besok sidang ku jadi nggak ya.." tidak ada kepastian. Hanya Allah yang tau apa yang akan terjadi esok, sidang atau tidak rahasia Allah.. malam itu dukungan dari teman2 masuk ke HP.. membuat hatiku sedikit kuat menghadapi esok, apapun yang terjadi.. Kemungkinan terburuk 1. Gagal sidang, ditunda 2 minggu lagi 2. Tetap sidang bersama Dosen Killer 3. Tetap sidang tanpa dosen killer, namun masalahanya berentetan dibelakang
Kemungkinan terbaik adalah sidang tanpa dosen killer, lulus tanpa masalah...
Hingga esok datang... tak ada yang tau jawaban itu, bahkan bintang di atas atau manusia paling pintar sekalipun..

Tidak ada komentar: