Pages

Jumat, 07 Desember 2012

Alamat Blog baru.. a whole new

Halo mas bro.. mbak brow.. emak brow... this is my new address for blog : dehunny.wordpress.com silahkeun dinikmati tulisan - tulisan saya.. (kayak banyak aja tulisannya) atau yang blog yang lainnya dehunny.tumblr.com ada my new job, my new daily activity, ada my sweet angel, KALILA ILMIRA LUTVAN
yang lahir 23 Desember 2011... and a whole new lain - lain... luv you all.. see you..

Rabu, 03 Oktober 2012

Migrasi Blog..

Saudara.. Blog ini untuk sementara saya suspend. saya migrasi ke Wordpress barang sebentar... cari suasana baru... caow...

Senin, 11 April 2011

Multi Tasking Vs Super Woman Vs Kejantanan

As a Multi Tasking person.. and i would say, all women in the world is being blessed by these Multi Tasking capability.. hooray!!

jadi memang peran sebagai perempuan itu *semua bisa dilakoni*. Kebiasaan saya aja semenjak single, terbiasa mengerjakan banyak hal dalam 1 waktu, seperti Nyuci baju saya sambil Masak, plus sambil sms-an, bahkan kadang plus hafalan.. hehe..

atau kadang ngerjain Tugas kuliah, sambil makan, dan di layar komputer bukan hanya file tugas kuliah tapi juga file proposal kegiatan.. semua dipantengin. Ada yang mengatakan nggak FOKUS kalo semua dikerjakan.. but until now, i feel happy happy ajah. tapi memang pusing kalo pas semua harus deadline. mending di tinggal Tidur.

Buat saya khusus yang orangnya BOSENAN, pekerjaan Multi tasking membuat otak saya belajar lebih cepat, harus cepat berpindah referensi pekerjaan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan yang lain. efeknya apa?? saya harus terus belajar... learn to make things done almost perfectly with less time.

Begitu juga untuk pekerjaan non Rumah Tangga, termasuk pilihan berorganisasi ketika di Sekolah. di SMA saya mengikuti PRAMUKA dan PASPARA (Pasukan Pengibar Bendera) plus gaul dengan orang2 di luar 2 bidang itu. Kuliah, saya memilih aktif di Rohis dan KAMMI (dah di cta-citakan dr SMA ini), dan ternyata sayapun memiliki minat terjun di Ranah Akademis (Forum Studi). by the time, memang harus memilih, arena Ini bukan pekerjaan rumah tangga yang akan selesai dalam waktu 15 - 30 menit. berorganisasi juga melibatkan otak dan perasaan kita, termasuk di dalamnya pengembangan dan evaluasi yang bisa menyita waktu kita, plus berhadapan dengan banyak orang yang tiap2 orang tersebut akan meminta waktu kita. alhasil 2 organisai is enough, karena coverage area organisasinya jg besar jadi small thing can means a lot.. asal fighting spiritnya besar.. itu masih ada sambilan membina dan side job, dan tentu saja amanah sebagai anak perempuan di rumah.

Sepertihalnya wanita.. bayangan saya adalah menjadi superwoman. Kerja,keluarga terpelihara,rumah beres, do all things by my self.. tapi disini bukan by konvensional tapi memanfaatkan kecanggihan teknologi lo ya.. jadi kalo mengutip kata Ust. AM " sudah saatnya teknologi menggantikan tugas istri anda". Jadi kalimat singkatnya adalah, everything is under my control and being manage well.. terlalu ambisius yah!!

Setelah Menikah.. mulai benar-benar berpartner dengan kaum Adam. Dan, ternyata ada beberapa pengalaman teman yang membuka pemikiran saya. Pikiran saya berubah.. kalo mau kompak, i musn't do all things by my self.. i have to include my partner a.k.a Husband in manage. walaupun porsinya berbeda, altough he's the director, still i'm the operasional manager. kalo urusan rmh tangga itung2 diretur turun gunung. hahaha..

Menjadi super woman itu bagus selama mind set Super Woman dipahami oleh para laki2 sebagaimana seharusnya.. karena kalo perempuannya terlalu super, kita bisa jadi left no job for man.. which that will cause Feminisme.. Bukan hanya perempuannya yang terlalu super, namun didukung pula dengan Kurang Jantannya para laki-laki. ex : melihat istri bawa barang segudang tapi diem aja nonton TV, lihat anaknya nangis, pdhl istrinya lagi nyuci, diem aja tidur krn hbs nonton bola semaleman. Tidak mau tampil sebagai leader saat masyarakat butuh pemimpin, dll.

Jantan = Laki - laki identik dengan Leader, Ayah, Suami..

Kembali ke Multi Tasking capablity, dengan anugerah mukti tasking, para wanita bisa - bisa saja melakukan semuanya, apalagi di dukung teknologi, mencuci baju tidak melulu menghabiskan tenaga, mengurus anak, mengurus suami dan Bekerja. despite, ada yang tidak optimal. banyak contoh janda2 yang bisa membesarkan anak2nya seorang diri, sukses pula.

Ini bukan tulisan Feminisme, saya hanya menyatakan, di dunia yang kompetitif ini, seakan kita (laki -laki dan perempuan) harus berkompetisi di luar zona rumah tangga, setibanya di rumah terkadang 2 dunia ini diputar berbalik. laki2 makan, wanita cuci piring. dan itu sudah kita terapkan sejak anak2. saya tidak sedang berteriak agar para laki mencuci piring dan mencuci baju *seperti nabi*, tidak (juga). ini bukan sekedar urusan suami-istri, namun lebih esensinya adalah Fitrah laki -laki sebagai Qowam yang kalo qta tilik bersama lewat kampanye2 pemilu adalah Pemimpin = pelayan. jadi sejatinya menjadi qowam harus bs melayani. dan kata Aa' Gym, mulai dr diri sendiri, dari yang terdekat, mulai saat ini. dikomparasi dengan materi ngaji saya 7 tingkatan kebaikan yang no 2 nya adalah "membina keluarga".. jadi Nggak salah kalo melayani keluarga (juga) mendapat porsi utama.

Oya, tidak melulu tentang suami-istri, karena persepsi salah mendidik anak laki2 dan perempuan juga akan berbuntut kerusakan Masyaraat. tidak percaya?? saat ini banyak anak laki2.. yang diam saja, melihat IBUnya mengangkut mengangut sampah keluar padahal sang ibu sedang sakit. karena merasa, it's not my job- it's woman job. Haloooo.... give me a break. yang ibu sendiri aja begitu, bagaimana dengan wanita yang lain. dan maaf bukan berarti ibunya ngga ikhlas, tp biasanya sang ibu ngrundel. Atau kasus lain, mendoktrik anak perempuan dengan doktrin "urusan dapur" urusannya perempuan bisa menimbulkan feminisme seperti di Iran, hanya karena sang ibu tidak bisa menjawab pertanyaan sang anak gadis "kenapa aku yang mencuci piring, apa karena aku perempuan?" a.k.a sang gadis adalah Prof. Shirin Ebadi cek mr. google yah

Ketika perempuan bekerja yang dimana saat ini sudah menjadi umum, kami seakan diajari bagaimana melihat dunia melalui mata laki-laki yang fitrahnya mencari Nafkah. We are appreciate you, Husband , Father..

And thats why, laki-laki yang membaktikan dirinya untuk keluarga perlu lebih dari sekedar jempol dari tangan dan kaki kita. Namun, Memaksimalkan peran dan anugrah Multitasking kita. Kembali pada pedoman FASTABIQUL KHAIRAT "berlomba dalam kebaikan", bukan hanya dalam urusan salary atau prestasi duniawi, namun dalam semua kebaikan.

Agar dari seorang IBU lahir para laki - laki Pemimpin yang baik. Agar dari seorang AYAH lahir para perempuan, Pendidik yang baik. Agar, dari seorang SUAMI, muncullah istri yang menyejukkan dan membantu tiap tugas kepemimpinannya. Agar, dari seorang ISTRI muncul suami yang senantiasa tegar dan kokoh menjalankan tugas kepemimpinannya.

Agar, kemanfaatan tersebut tidak berhenti di dalam rumah, namun menyemai ke masyarakat. Bersama mencerdaskan dan melayani keluarga dan umat.

cihuyyyy !!!!!

Selasa, 08 Maret 2011

Hal Kecil itu, mengingatkanku padamu Ayah

Hari ini.. hmm.. benar-benar merasakan "kangen sama Ayah".. bukan dalam rangka menomer duakan ibu.. nanti akan dibahas di Note yang lain. biar puas mengungkapkan rasa Cinta ke masing2.. ^_^



Menjalani hidup di Bali.. menjadi pendatang, tinggal di kontrakan.. hmm no parents.. karena sudah menikah, nggak begitu kesepian.. hanya memang ada hal2 kecil yang menjadi kebiasaan orang tua kita.. yg memang berefek luar biasa pada hidup kita



Hari ini, Ban Motor saya bocor.. Padahal baru sekitar 5 menit saya keluar rumah, mungkin baru sekitar 2 kilometeran lah saya berkendara.



Karena langsung terasa, bannya kempes, saya langsung berhenti.. saya lihat ban belakang sudah kempes. dalam hati saya berfikir "wah jgn2 ketusuk paku di jalan" habis nggak berasa dari awal.. tiba2 saja langsung kempes.. tapi berhubung saya nggak tau cara ngeceknya, saya langsung cabut ke tukang tambal ban (yang tidak saya letahui tempatnya)



Hati saya seketika termakan Emosi.. kenapa hal seperti ini tidak saya antisipasi dahulu.. saya kan baru 5 menit dr rumah.. kontrakan nggak bgt jauh, tp jadi jauh krn jalannya naik turun, sambil nenteng motor bocor..(yang benar saja)..

Ya Allah.. padahal saya dalam rangka mengantarkan Gaji seseorang (berhub orang HRD) yg sdh pagi2 ke kantor,tp saya nya blm ada.. demi menyelesaikan amanah, saya berinisiatif mengantarkan gajinya ke kantor beliau yg lbh dekat dengan rumah saya



ahirnya clingak-cllinguk... duong.. sejauh mata memandang gak ada "Tambal Ban".. wkwkwk.. alamt ni nenteng motor pulang.. hiks..hiks.. T_T

terpikir lagi, telpon suami.. Bah.. emangnya pembokat disuruh kemari buat nenteng motor doang "Manja bener jadi istri" kataku sendiri..



Berbekal tanya sana-tanya sini.. seorang ibu blng " ada mbak, belok kesana..".. haduh.. ini nih, akibatnya nggak pernah olah raga.. jadi letoy.. *meratapi diri sendiri*



singkat cerita, setelah perjuangan panjang dan berat *LebAy* ahirnya dapat juga tukang tambal ban... Vonis Mekaniknya adalah "Mbak ban dalemnya dah harus diganti, karena bocornya di tempat yg dl pernah ditambal.. bocornya lebar lagi.. ditambal sih bisa, tapi kedepan pasti akan kejadian kayak begini lagi.. "

Saya : " bukan karena ketusuk paku mas"

Mekanik : "bukan, ini tambalanya bledos, jd anginnya langsung keluar banyak"

Saya: "Oooooo..."



Ketika Ban diganti, saya merenungi lagi.. dulu semasa kuliah, saya jarang sekali kena kejadian begini.. why.. karena Ayah saya plus Ibu.. Sangat peduli dengan kondisi motor yang dipake anak-anaknya...

kadang klo kami (saya dan Kaka) akan berangkat, ibu sering melihat motor kami, untuk ngecek.. apa bannya sudah agak kempes atau tidak... paling sering nih, kami di teriakin kalo Motor kotor lebih dari seminggu..



Ayah apalagi.. beliau berangkat paling pagi diantara kami, karena harus masuk kantor jam 8, menghindari macet, jadi jam 7 sudah cabut dari rumah..

walaupun begitu, beliau menyempatkan memanaskan motor kami, walaupun tdk setiap hari, mengingatkan jadwal ke bengkel.. dan memberikan kritik setelah beliau habis meminjam motor salah satu dari kami..



Ayah setelah pakai motorku : "dek, ampas remnya diganti, sudah nggak enak", " itu, ganti oli, bunyinya kok ogrok-ogrok.." "dan lain sebagainya"



So incase... something wrong with my motorcycle.. i would know because he would tell me about it...



Saya, teringat kebodahan saya sandiri.. sebenernya dari beberapa hari.. itu motor sudah saya niatkan untuk di isi angin, krn sudah nggak enak.. tapi ya itu.. azzamnya nggak kuat..

inilah ahirnya..



Fren, Orang tua kita, selalu memberikan yg terbaik untuk kita.. hal2 kecil yang dilakukan untuk kita jarang sekali kita balas dengan "terima kasih"..



Kadang kita merasa ribet.. padahal itu untuk kebaikan kita..

hmm.. Jadi kangen My Daddy sekarang.. ini baru urusan motor.. belum lagi urusan kecil yg beliau lakukan, yg mungkin sudah kita lupakan... *merembes nangis..* T_T



So.. berikanlah penghargaan besar untuk orang tua kita.. Jangan tunggu setelah kita menjadi orang tua.. dan kepada Ayah kita.. anak perempuan akan selalu jadi Daddy's little Girl.. mau dah nikah kek, mau dah punya anak selusin kek..



Now.. Sent SMS Text to My Dads :... Papa I Love You...

and, don't forgent in the end of out pray.. imagine his face and pray "Allahummagfirli......



Oya.. ini dari kejadian Ban Bocor.. I'm sure you have a different little things that your father used to do to you.. so ambillah pelajaran dari itu



*************************************



Senang rasanya menulis ini.. semoga bisa menjadi inspirasi

last but not least saya cantumkan percakapan saya dgn mekanik td yah...

Saya : " Mas, tlng rantainya di cek, itu pernah lepas waktu saya pakai"

Mekanik : "Mbak ini rantainya udah nggak bisa dibenerin, udah harus diganti.."

saya : " berapa harganya mas"

Makanim : "saya kurang tau, disini nggak jual tap sekitar 100 - 150 rban"

saya : *sigh* bln depan deh, ya sudah mas.. maksih yah..(sambil menyerahkan uang)

Mekanik : "oya mbak.. nanti kalo servise minta diganti kampas rem depannya ya, nanti kalo nggak yg kepake ini nya (sambil menunjuk cakram di roda-saya nggak ngerti itu apa).. ini mahal soalnya"

saya : "Bulan depan msh bisa tahan nggak mas"..*cengar-cengir*

Mekanik : Tersenyum "ini aja sebenrnya sudah habis"

saya : ............................

Rabu, 07 Juli 2010

Mendengar...

Mendengar...
Karena mendengar tidak semudah sebagaimana kelihatannya, padahal telinga kita dibuka 24 jam.. unlike our mouth, yang harus dibuka (dengan penuh kesadaran)jika akan berbicara... telinga kita bahkan mendengar sesuatu yang tidak ingin kita dengar.. so it’s supposed to more easy to listen, right.. ???

But for some people it’s not... apalagi jika terdapat sesuatu yang menyumbat.. bukan di telinga itu sendiri tapi di pikiran kita atau mungkin di hati kita...
So mendengar itu tak mudah.. apalagi menyimak belum lagi memahami..

Ketika mendengarkan sebuah materi atau pembicaraan orang, biasanya saya biarkan pikiran saya melanglang buana menginterpretasikan sendiri makna pembicaraan orang tadi, bahkan tak jarang membenturkan dengan ide-ide atau pandangan yang sudah terlebih dahulu tersimpan di memori otak saya.. Alhasil i never succed to capture the entire meaning of the conversation, kalau sudah begtu, paling enak mendiskusikannya dengan teman yang punya sudut pandang berbeda tapi setipe sama saya.. (suka menginterpretasi sendiri) sehingga kita complete each other.. dan memperkaya pandangan kita tentang dunia dan penghuninya...

Mendengar memang tidak gampang.. apalagi mendengar omelan, gerutuan bahkan nasihat yang mungkin in a different circumtances.. di balut oleh aroganisme, amarah, nada-nada tinggi, mata melotot, dll... and once again kita ada posisi untuk “mendengar”.... belum lagi ‘sumbatan-sumbatan’ di hati dan pikiran kita.. udah kayaknya pengen ngomong .. “ngaca donk”.. “nih, ngomong aja ma tangan” dan sederetan Defense Act lainnya...

Mendengar tidak mudah.. karena dibutuhkan kejernihan hati untuk bisa memasukkan segala informasi dan kebaikan tanpa meng –ikutsertakan- keburukan yang menyertainya..
Mendengar tidak mudah... karena dibutuhkan kejernihan pikiran untuk bisa open mind, tidak merasa paling tahu dan merendahkan perkataan orang lain...
Salah satu sunnah Rasul ‘Dengarkanlah bahkan jika kebenaran itu datang dari mulut anjing sekalipun’...

Mendengar lebih banyak pada porsi menerima, sementara berbicara lebih banyak pada porsi memberi.. agar Pas selalu.. maka kenalilah The Art of Giving so we will learn a better way to Take..
Sunnah Rasul pun berkata “ Nasehatilah saudaramu dengan Cara terbaik, Tegurlah
saudaramu dengan teguran terbaik (versi dia) “...

Hanya sebuah coretan untuk kita bisa lebih memperbaiki diri... Wallahualam bishowab
Denpasar, 1 Juli 2010

Selasa, 16 Desember 2008

Lapindo nasibmu kini



Memori 2 tahun yang lalu

Ini adalah foto yang saya abadikan ketika melewati jalan di sekitar lumpur lapindo. Kala itusaya sedang KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke pulau Bali.. he.. he.. KKL atau wisata yah..
waktu itu jalan tol masih ada, tanggulnya belum tinggi-tinggi amat. Saya memotrt di pagi hari di dalam bis. sekitar pukul 05.30. Waktu sunrise.. cantik banget yah.. kayak di payau atau rawa

But now.. mungkin sudah tidak ada lagi karena.... sebagian besar sudah menjadi kenangan... apalagi untuk masyarakat disana porong,mungkin desa rana kenongo... (wis ora ono).. betapa sebuah kehilangan yang berat..
tak cuma kenangan namun juga harta, benda...
sebagaian adalah takdir, sebagian lagi kesalahan manusia, sebagian lagi adalah kuasa Allah,sebagian lagi adalah perjuangan sebagian lagi adalah ikhlas.. sulit untuk berkata apalagi melakukan..

Hopefully for the best.. jangan pernah berhenti berprasangka baik pada Allah yah!!

Senin, 15 Desember 2008

Saat kau merasa mengalahkan segalanya


Saat kau merasa mengalahkan segalanya

2 minggu ini mungkin menjadi minggu terberat dalam rangka penuntasan masa akademikku di Environmental Camp.
Perjalanan Panjang yang salama ini ku jalani, tarik ulur waktu, penundaan, "nanti lain waktu", "maaf saya sedang sibuk", "besok aja yah", "maaf saya keluar kota, minggu depan saja" hingga faktor internal diri sendiri "belum bener, majunya besok aja ah" "ini nya belum dihitung.." hingga kisah dramatis ketika tatap muka, ketukan 4/4 pada meja yang bikin kaget, hingga kebosanan yang melanda....
Tak disangka di "hampir" ahir cerita, semuanya berlangsung begitu cepat, dari pendaftaran sidang hingga eksekusinya. kalau mau ditiung resmi, TA mulai Desember 2007 - Desember 2008, nggak resminya mulai dari UGB Agustus 2007, betapa menjadi perjalanan yang menguras energi, karena semangat dan daya juang yang kita pakai untuk bisa bertahan dan tidak memperlama lagi. Hari -hari penuh stress karena di tengah-tengah perjalanan, bahkan terkadang kita tak tau harus kemana lagi laporan TA ini dibuat. Bertahan dalam ketidakjelasan, berat rasanya karena di awal 2 jkali saya hampir menyerah... namun mungkin 2 kali kesempatan itu pula yang diberikan Allah untuk saya, agar ketika terputus kata Ya atau Tidak, kita tidak akan lagi mengeluhkan pilihan kita sendiri.

Now, here i am.. kadang saya masih belum percaya saya sudah menjalani persidangan. Sidang yang diurus hanya 1 hari sebelumnya, dimana surat-surat administrasi baru selesai jam 10.00 padahal sidangnya jam 12.30. Semua sadanya.. rencana besar saya untuk menghadapi sidang otomatis tidak bisa terlaksana, tidak ada persiapan spesial hanya tidak bisa tidur 3 hari.

Sore itu, H-1 saya masih berpeluh keringat melobi dosen untuk mau menyidang saya besok siang, kaki serasa tidak bisa diam karena, ketika membuat surat administrasi, saya bahkan lupa dengan judul TA saya. Melobi agar dapat tempat untuk sidang di ruang kelas, karena ruangan khusus sidang sudah fullbook, meminjam LCD yang artinya merogoh kocek lebih.. semuanya untuk bisa sidang.. Sebenarnya yang tak kalah harus dipersiapkan adalah mental dan hati.. selama mengurus dan lobi.. masih kacau hati saya untuk sidang, saya benar-benar tidak siap... saya maju untuk kalah.. saya maju untuk memeprmalukan diri sendiri..
Sore itu hari Rabu, hari senin sebelumnya saya bilang pada diri sendiri saya tidak siap sidang hari kamis... hari selasa saya mundurkan jadwal menjadi minggu depan, eh hari rabu.. saya mendapat kejutan bahwa, waktu yang paling tepat untuk sidang adalah besok setelah dosen pembimpbing menyatakan tidak bisa menyidang saya minggu depan....

I'm so stress.. saya panik nggak karuan.. hati ini kayak limbung... wah bener-bener unser pressure.. Sidang.. besok.. ama dosen paling ngeri se TL... yang bener aja ..????
Tapi satu hal yang membuat sore itu... saya mantap untuk sidang besok siang.... Allah memudahkan semuanya, untuk mengurus administrasi dan teknis pada H-1 kok ya semuanya bisa... Dosen oke, tempat dapet, LCD ada, administrasi tinggal tanda tangan.. Subhanallah.. syaa berfikir memang Allah sudah menetapkan hal ini, seberapa besar kita menngelak pasti akan ketemu juga..
Saya tidak berfikir result... saya hanya mau menjalani saja... esok akan datang, walaupun kemudian waktu berjalan terasa sangat lambat...

Final preparation.. memberitahu dosen pembimbing bahwa, besok insyaAllah saya sudah menyiapakan segala sesuatunya untuk persidangan...
Tapi yang terjadi di luar dugaan... tiba-tiba saja disaat segala sesuatunya beres.. beliau menyatakan tidak bisa hadir dalam sidang saya.. malam itu (saya nunggu mpe maghrib) krasanya segala kekisruhan hati saya naik ke ubun-ubun, kerja keras saya mengurus segala sesuatunya agr bisa sidang besok buyar begitu saja, karena kemungkinan jadwal besok akan di cancel.. hati saya tambah remuk ketika dosen mengatakan, saya bisa nyidang kamu 2 minggu lagi.. rasanya saya pengen marah... saya dengan segala ketidak siapan saya untuk sidang besok, dengan bersusah payah.. "menyiapkan" hati, pikiran, mental dan teknis... karena dosen itu yang memberi kesempatan,untuk sidang kamis atau jum'at... gimana saya nggak jengkel...

Dalam ketengangan kami (dia juga sebal dipaksa) saya meneguhkan hati tidak akan mengcancel sidang besok.. what ever you say.. saya tetap akan sidang besok. urusan sama bapak belakangan aja... sidang susulan saja...
and guess what he say... ya sudah, kamu sidang tanpa saya saja..!!
Aku bingung lagi menghadapi kenyataaan ini, Allah rencana apalagi yang Engkau buat untukku...
3 pertanyaan di pikiranku : 1. Yang bener ni Pak, sidang tanpa bapak.. bapak nggak papa nih 2. Bakal jadi maslah gak nih, sidang nya ntar ya.... 3. yang bener aja sidang tanpa bapak, saya sih oke aja...

Malam itu hatiku gundah gulana.. pulang ke rumah, hanya fokus menegrjakan prsesentasi dan samabil berfikir.. " Besok sidang ku jadi nggak ya.." tidak ada kepastian. Hanya Allah yang tau apa yang akan terjadi esok, sidang atau tidak rahasia Allah.. malam itu dukungan dari teman2 masuk ke HP.. membuat hatiku sedikit kuat menghadapi esok, apapun yang terjadi.. Kemungkinan terburuk 1. Gagal sidang, ditunda 2 minggu lagi 2. Tetap sidang bersama Dosen Killer 3. Tetap sidang tanpa dosen killer, namun masalahanya berentetan dibelakang
Kemungkinan terbaik adalah sidang tanpa dosen killer, lulus tanpa masalah...
Hingga esok datang... tak ada yang tau jawaban itu, bahkan bintang di atas atau manusia paling pintar sekalipun..